Dalam kehidupan sehari-hari usaha diartikan sebagai kerja yang kita
lakukan untuk menghasilkan uang atau untuk tujuan tertentu. Misalnya ida
bekerja agar mendapat uang. Pengertian usaha dalam fisika tentu berbeda
dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari. Dalam fisika usaha
diartikan sebagai hasil kali antara komponen gaya dengan perpindahan
benda. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya yang
diberikan harus menyebabkan benda berpindah. Jika gaya yang di berikan
pada benda tidak menyebabkan perpindahan benda maka usaha pada benda
tersebut sama dengan nol.
Usaha yang diberikan terhadap pada
benda dapat dilakukan oleh gaya yang besar dan arahnya tetap. Maupun
oleh gaya yang besar dan arahnya tidak tetap. Contoh gaya yang besar dan
arahnya selalu konstan adalah gaya gravitasi bumi, sedangkancontoh gaya
yang vbesar dan arahnya tidak konstan
adalah gaya pegas.
Besar
usaha yang diberikan oleh gaya yang searah dengan perpindahan benda, dapat dihitung dengan persamaan :
W = F x s
Dimana :
W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Perpindahan (meter)
Fisika Gasing mempunyai kepanjangan yaitu GAmpang ASik dan menyenaNGkan. Fisika Gasing adalah sutu metode pembelajaran fisika yang diciptakan dan dikembangkan pada tahun 1996 oleh Prof. Yohanes Surya agar fisika dapat dipelajari dengan mudah. Metode Gasing mengajarkan bagaimana berfikir sebagai seorang fisikawan dan menyelesaikan soal-soal fisika dengan pendekatan logika dan hampir tanpa menggunakan rumus.
Jadi Fisika Gasing intinya adalah menyebarkan atau membuat fisika menjadi gampang asyik dan juga menyenangkan untuk semua kalangan, tidak terbatas untuk kalangan-kalangan yang ber-IQ tinggi saja. Sebagai contoh adalah tokoh dunia Thomas Alva Edison. Dalam kehidupan akademisnya Thomas kurang begitu pandai, tetapi beliau bisa menjadi orang nomor satu karena penemuannya.
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya
Selama 13 tahun membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya telah melakukan penelitian dalam menemukan metode pembelajaran yang dapat mudah di terima siswa-siswi.
Menurut hasil penelitian Prof. Yohanes Surya, untuk dapat membuat fisika itu gampang, asik dan menyenangkan (Gasing ) perlu perhatikan beberapa hal :
1.Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.
Jawab:
Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya.
Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk
mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku
1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah
optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir diatas. Dari
gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2.Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju 5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan?
3.Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4.Perbanyak
dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika
yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk
menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan.
5.Perbanyak
eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati
asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh
menyenangkan.
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi
yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif
dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.
Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan
cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan
cahaya.
Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus
baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini
adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di
atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan
pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju
5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik
kedua sepeda akan saling berpapasan?
3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau
10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.
Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak
disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan
gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan
tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang
konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan
pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep
yang diberikan.
5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid
menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu
sungguh menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang
disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini
diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang
belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya
sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa
asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi
yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif
dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.
Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan
cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan
cahaya.
Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus
baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini
adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di
atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan
pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju
5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik
kedua sepeda akan saling berpapasan?
3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau
10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.
Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak
disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan
gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan
tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang
konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan
pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep
yang diberikan.
5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid
menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu
sungguh menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang
disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini
diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang
belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya
sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa
asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi
yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif
dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.
Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan
cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan
cahaya.
Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus
baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini
adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di
atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan
pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju
5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik
kedua sepeda akan saling berpapasan?
3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau
10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.
Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak
disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan
gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan
tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang
konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan
pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep
yang diberikan.
5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid
menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu
sungguh menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang
disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini
diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang
belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya
sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa
asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi
yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif
dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.
Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan
cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan
cahaya.
Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus
baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini
adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di
atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan
pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju
5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik
kedua sepeda akan saling berpapasan?
3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau
10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.
Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak
disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan
gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan
tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang
konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan
pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep
yang diberikan.
5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid
menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu
sungguh menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang
disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini
diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang
belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya
sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa
asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi
yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif
dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.
Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan
cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan
cahaya.
Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus
baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini
adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di
atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan
pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju
5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik
kedua sepeda akan saling berpapasan?
3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau
10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.
Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak
disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan
gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan
tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang
konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan
pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep
yang diberikan.
5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid
menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu
sungguh menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang
disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini
diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang
belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya
sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa
asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Hasil Penelitian Prof.
Yohanes Surya
Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof.
Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran
fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta
membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk
membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa
hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :
1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi
yang menggunakan matematika lebih sederhana
Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif
dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.
Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan
cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan
cahaya.
Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus
baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini
adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di
atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.
2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan
pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.
Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju
5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik
kedua sepeda akan saling berpapasan?
3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau
10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.
Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak
disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.
Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan
gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan
tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.
4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang
konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan
pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep
yang diberikan.
5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid
menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu
sungguh menyenangkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang
disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini
diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang
belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya
sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa
asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Sumber :<a href=">http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Kota kembang nan indah, tempat dimana aku dilahirkan. Kota dengan begitu banyak kisah menarik, penuh dengan canda tawa. Selalu ada kisah menarik disetiap sudut kota. Begitu banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, begitu banyak tempat menarik. Kota kembang hanyalah sebuah sebutan dari sebuah nama yang sebenarnya yaitu kota Serui Kota serui sendiri adalah sebuah kota kecil yang berbentuk kepulauan yang memiliki semboyan tersendiri yaitu ACIS atau Aman Ceria Indah dan Sehat menjadi moto dan kebanggan masyarakat serui atau masyarakat Yapen. Kota Serui memiliki banyak tempat menarik, mulai dari pantai sampai ke pegunungannya. Namun banyak masyarakat lebih sering berkunjung ke pantai. selain itu ada juga taman kota yang menjadi tempat favorit bagi masyarakat. Salah satu pantai yang sering dikunjungi adalah pantai Mariadei.
Pantai berpasir hitam ini dapat dicapai dengan ojek (Rp. 5.000) dari
Kota Serui. Pantai ini ramai dikunjungi warga setempat terutama hari
Minggu siang menjelang sore. Di sekitar pantai banyak toko-toko menjual
makanan ringan dan minuman. Hampir seluruh bagian pantai sudah
dibatasi dengan dinding penahan ombak. Di bagian tengah pantai, ada
sebuah panggung permanen yang kabarnya sering dipergunakan untuk
pertunjukan.Harga Tiket Masuk : Rp. 1.000. Pantai Mariadei terletak di sebelah barat dari kota Serui, sekitar 2 km
dari jantung kota.Pemandangan yang indah dan asri,namun sayang begitu banyak pecahann
botol minuman keras bila saja kita tak berhati-hati, kaki kita bisa luka
terkena pecahannya.
Taman Odo juga merupakan tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Bahkan juga kaum muda mudi pun sering berada ditaman tersebut. Mulai dari sore hari sering dilakukan aktifitas masyarakat yaitu bermain bersama anak mereka atau sering juga ada yang pakai untuk tempat olahraga. Dan dikala malam tiba taman ini ramai juga dikunjungi. Sering juga dilaksanakan event atau acara untuk menghibur masyarakat setempat. Letaknya tepat ditengah kota, bersebelahan dengan bandar udara Sujarwo Condronegoro yang sekarang telah berpindah ke Kamanap dengan nama Bandar Udara Stefanus Rumbewas. Jika kita ingin berkunjung ketaman ini kita bisa menggunakan ojek atau kendaraan pribadi,karena letaknya masih ditengah kota.
Kota Serui juga pernah dijadikan tempat syuting sebuah film yang berjudul Sebuah Cerita Dapur " TABULA RASA". Pada film ini kita juga bisa melihat keindahan pemandngan kota Serui lebih jelas lagi. Inilah Kota kelahiran ku Serui nan indah dan penuh dengan kenangan. Ingin rasanya ku kembali lagi. Sekian cerita dari sa anak Serui sampai ketemu lagi.... Peace