Selasa, 28 Juni 2016

Tekanan Jembatan

USAHA

Pengertian usaha

           Dalam kehidupan sehari-hari usaha diartikan sebagai kerja yang kita lakukan untuk menghasilkan uang atau untuk tujuan tertentu. Misalnya ida bekerja agar mendapat uang. Pengertian usaha dalam fisika tentu berbeda dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari. Dalam fisika usaha diartikan sebagai hasil kali antara komponen gaya dengan perpindahan benda. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya yang diberikan harus menyebabkan benda berpindah. Jika gaya yang di berikan pada benda tidak menyebabkan perpindahan benda maka usaha pada benda tersebut sama dengan nol.
           Usaha yang diberikan terhadap pada benda dapat dilakukan oleh gaya yang besar dan arahnya tetap. Maupun oleh gaya yang besar dan arahnya tidak tetap. Contoh gaya yang besar dan arahnya selalu konstan adalah gaya gravitasi bumi, sedangkancontoh gaya yang vbesar dan arahnya tidak konstan
adalah gaya pegas.

Besar
usaha yang diberikan oleh gaya yang searah dengan perpindahan benda, dapat dihitung dengan persamaan :
W = F x s
Dimana :
W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Perpindahan (meter)

http://www.informasi-pendidikan.com/2014/12/usaha-dan-energi-dalam-fisika.html

Rabu, 22 Juni 2016

Fisika GASING

          Fisika Gasing mempunyai kepanjangan yaitu GAmpang ASik dan menyenaNGkan. Fisika Gasing adalah sutu metode pembelajaran fisika yang diciptakan dan dikembangkan pada tahun 1996 oleh Prof. Yohanes Surya agar fisika dapat dipelajari dengan mudah. Metode Gasing mengajarkan bagaimana berfikir sebagai seorang fisikawan dan menyelesaikan soal-soal fisika dengan pendekatan logika dan hampir tanpa menggunakan rumus.
          Jadi Fisika Gasing intinya adalah menyebarkan atau membuat fisika menjadi gampang asyik dan juga menyenangkan untuk semua kalangan, tidak terbatas untuk kalangan-kalangan yang ber-IQ tinggi saja. Sebagai contoh adalah tokoh dunia Thomas Alva Edison. Dalam kehidupan akademisnya Thomas kurang begitu pandai, tetapi beliau bisa menjadi orang nomor satu karena penemuannya.
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html#
           logo Fisika GASING



Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
         Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya
Selama 13 tahun membina Tim Olimpiade Fisika  Indonesia, Prof. Yohanes Surya telah melakukan penelitian dalam menemukan metode pembelajaran yang dapat mudah di terima siswa-siswi.
Menurut hasil penelitian Prof. Yohanes Surya, untuk dapat membuat fisika itu gampang, asik dan menyenangkan (Gasing ) perlu perhatikan beberapa hal :

1.     Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana

Contoh:  Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan.








Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya.  Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir diatas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm.



2.     Manfaatkan pengertian konsep fisika  yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan.

Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju  5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan?





3.     Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 ,  2  , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal.  Hindari angka-angka koma atau pecahan agar  konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika.

Contoh:  dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya.

4.     Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan.

5.     Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan.
  sumber 
http://www.yohanessurya.com/activities.php?pid=302


Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) : 1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan. Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm. 2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan. Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju 5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan? 3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika. Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya. 4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan. 5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) : 1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan. Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm. 2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan. Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju 5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan? 3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika. Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya. 4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan. 5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) :

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html#
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) : 1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan. Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm. 2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan. Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju 5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan? 3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika. Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya. 4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan. 5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) : 1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan. Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm. 2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan. Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju 5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan? 3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika. Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya. 4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan. 5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) : 1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan. Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm. 2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan. Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju 5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan? 3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika. Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya. 4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan. 5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.

Sumber :http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html
Hasil Penelitian Prof. Yohanes Surya Selama 13 tahun sambil membina Tim Olimpiade Fisika Indonesia, Prof. Yohanes Surya melakukan penelitian dalam menemukan suatu pembelajaran fisika yang mudah diterima oleh siswa, mudah diajarkan oleh guru serta membuat peserta ajar merasa asyik dan menyenangkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya, untuk membuat fisika itu gampang, asyik dan menyenangkan (Gasing) beberapa hal perlu diperhatikan (sebenarnya ini tidak semuanya baru) : 1. Hindari matematika yang sulit, kalau perlu cari alternatif solusi yang menggunakan matematika lebih sederhana Contoh: Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan. Jawab: Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir di atas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 =10:20 atau a = 1 cm. 2. Manfaatkan pengertian konsep fisika yang benar dan lebih menekankan pada logika dibandingkan dengan menggunakan rumus-rumus turunan. Contoh: Dua sepeda bergerak saling berhadapan masing-masing dengan laju 5 m/detik. Jarak kedua sepeda mula-mula 50 meter. Setelah berapa detik kedua sepeda akan saling berpapasan? 3. Gunakan angka-angka yang mudah dan bulat seperti 1 , 2 , atau 10 ketika sedang mengajarkan konsep melalui berbagai contoh soal. Hindari angka-angka koma atau pecahan agar konsentrasi siswa tidak disimpangkan dari solusi fisika ke solusi matematika. Contoh: dalam mempelajari konsep gravitasi, gunakan percepatan gravitasi 10 m/det2 bukan 9,8 m/det2. Setelah mereka faham konsepnya dan tahu cara menyelesaikan soal, baru kita gunakan angka yang sebenarnya. 4. Perbanyak dialog langsung dengan siswa terutama tentang konsep-konsep fisika yang baru diajarkan. Minta mereka mengeluarkan pendapatnya untuk menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan konsep yang diberikan. 5. Perbanyak eksperimen dan demonstrasi fisika sehingga tiap murid menikmati asyiknya fisika dan mereka bisa merasakan bahwa fisika itu sungguh menyenangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yohanes Surya kini sedang disebarluaskan melalui gerakan cinta Fisika. Melalui gerakan sosial ini diharapkan bukan hanya para guru tetapi masyarakat luas akan senang belajar fisika. Di beberapa daerah sudah berlangsung dan hasilnya sangat menggembirakan. Hampir semua yang pernah dilatih melihat betapa asyiknya dan mudahnya belajar fisika itu.
Sumber :<a href=">http://furqanlawera.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-fisika-gasing.html

Selasa, 14 Juni 2016

Kota Ku SERUI

            Kota kembang nan indah, tempat dimana aku dilahirkan. Kota dengan begitu banyak kisah menarik, penuh dengan canda tawa. Selalu ada kisah menarik disetiap sudut kota. Begitu banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, begitu banyak tempat menarik. Kota kembang hanyalah sebuah sebutan dari sebuah nama yang sebenarnya yaitu kota Serui
Kota serui sendiri adalah sebuah kota kecil yang berbentuk kepulauan yang memiliki semboyan tersendiri yaitu ACIS  atau Aman Ceria Indah dan Sehat menjadi moto dan kebanggan masyarakat serui atau masyarakat Yapen.
      Kota Serui memiliki banyak tempat menarik, mulai dari pantai sampai ke pegunungannya. Namun banyak masyarakat lebih sering berkunjung ke pantai. selain itu ada juga taman kota yang menjadi tempat favorit bagi masyarakat. Salah satu pantai yang sering dikunjungi adalah pantai Mariadei.
Pantai berpasir hitam ini dapat dicapai dengan ojek (Rp. 5.000) dari Kota Serui. Pantai ini ramai dikunjungi warga setempat terutama hari Minggu siang menjelang sore. Di sekitar pantai banyak toko-toko menjual makanan ringan dan minuman. Hampir seluruh bagian pantai sudah dibatasi dengan dinding penahan ombak. Di bagian tengah pantai, ada sebuah panggung permanen yang kabarnya sering dipergunakan untuk pertunjukan.Harga Tiket Masuk : Rp. 1.000. Pantai Mariadei terletak di sebelah barat dari kota Serui, sekitar 2 km dari jantung kota.Pemandangan yang  indah dan asri,namun sayang begitu banyak pecahann botol minuman keras bila saja kita tak berhati-hati, kaki kita bisa luka terkena pecahannya. 



Taman Odo juga merupakan tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Bahkan juga kaum muda mudi pun sering berada ditaman tersebut. Mulai dari sore hari sering dilakukan aktifitas masyarakat yaitu bermain bersama anak mereka atau sering juga ada yang pakai untuk tempat olahraga. Dan dikala malam tiba taman ini ramai juga dikunjungi. Sering juga dilaksanakan event atau acara untuk menghibur masyarakat setempat. Letaknya tepat ditengah kota, bersebelahan dengan bandar udara Sujarwo Condronegoro yang sekarang telah berpindah ke Kamanap dengan nama Bandar Udara Stefanus Rumbewas. Jika kita ingin berkunjung ketaman ini kita bisa menggunakan ojek atau kendaraan pribadi,karena letaknya masih ditengah kota.


 Kota Serui juga pernah dijadikan tempat syuting sebuah film yang berjudul Sebuah Cerita Dapur " TABULA RASA". Pada film ini kita juga bisa melihat keindahan pemandngan kota Serui lebih jelas lagi.
Inilah Kota kelahiran ku Serui nan indah dan penuh dengan kenangan. Ingin rasanya ku kembali lagi.

Sekian cerita dari sa anak Serui sampai ketemu lagi.... Peace